Siapa sih yang gak tau brownies? kue yang berbahan dasar
telur, gula, terigu, cokelat dan mentega yang diolah sehingga menghasilkan kue
yang lembut, ngembang, berpori dan nyokelat banget. Tapi tau gak sih? Tekstur
brownies yang sesungguhnya itu padat dan bantat. Kok bisa? Konon katanya
brownies tercipta dari sebuah kesalahan. Waduuh kesalahan apakah itu?
Brownies berkembang di Amerika akhir abad ke-19 dan
dipopulerkan di Amerika Serikat dan Kanada pada abad ke 20. Ada banyak versi
mengenai asal-usul kue brownies mulai dari seorang koki yang berinovasi,
seorang koki yang lupa menambahkan pengembang kedalam adonan kue bolunya,
kegagalan seorang pemuda tukang kue yang membuat bolu cokelatnya dan ada juga
yang bilang kesalahan ibu rumah tangga yang lupa memasukan pengembang keadonan
kuenya.
Mari kita bahas satu-satu yaa..
1. Seorang koki yang berinovasi.
Sejarah
ini muncul pada tahun 1893. Waktu itu diselenggarakan sebuah pameran yang
bertajuk Columbian
Exposition yaitu pameran yang bertujuan untuk merayakan
peringatan 400 tahun kedatangan Christopher Columbus di Dunia Baru pada tahun
1492 yang diselenggarakan di Amerika, Chicago, Illinois.
Seorang koki dari Hotel Palmer House diminta oleh pemilik hotel yaitu Bertha
Palmer untuk menyediakan hidangan penutup untuk para tamu yang hadir diacara
tersebut. Karena itu koki tersebut melakukan sebuah inovasi membuat sebuah kue
cokelat , dipotong-potong kecil yang akhirnya dinamakan brownies.
2. Seorang
Koki yang lupa menambahkan pengembang ke dalam adonana kue.
Umumnya kue bolu bertekstur
ngembang, lembut dan berpori. Mengapa mengembang? Karena menggunakan pengembang
atau sering kita sebut baking powder. Sama halnya dengan koki ini, beliau
berniat membuat kue bolu cokelat, tapi ternyata tidak mengambang karena lupa
memasukan baking powder sehingga hasilnya bantat, padat dan sedikit basah.
3. Hasil
kegagalan pemuda seorang tukang kue.
Diceritakan ada seorang pemuda
yang berjualan kue. Pemuda tersebut memperkerjakan teman sebagai karyawannya
untuk menjual kuenya disetiap pagi. Usahanya terancam gulung tikar, dengan
modal terakhirnya pemuda tersebut berniat membuat kue cokelat dengan resep yang
ada dibuku resepnya untuk dijual. Hampir semalaman membuat kue bolu cokelat,
hingga fajar tiba pekerjaannya baru selesai, kue yang dihasilkan tidak sesuai
dengan yang tertera di buku resepnya, terjadi kesalahan, kue tersebut tidak
mengembang, hal itu membuatnya kecewa.
Pemuda tersebut
tertidur pulas karena kelelahan. Seperti biasa setiap pagi karyawannya datang untuk
mengambil kue yang akan dijualnya. Tanpa bertanya terlebih dahulu karena sudah
terbiasa dan melihat majikannya sudah tertidur pulas, karyawan tersebut
mengambil kuenya dan menjualnya. Tidak disangka kue yang dijualnya laku keras,
para pelanggan menganggap bahwa kue tersebut merupakan resep terbaru. Rasanya
enak, pemuda tukang kue tersebut akhirnya bisa menyelamatkan usahanya.
4. Kesalahan
dari versi ibu rumah tangga yang lupa memasukan baking powder.
Cerita ibu rumah tangga di Bangor, Maine. Dikutip dari Betty Crocker’s Baking
Classics dan The Encyclopedia of American Food and Drink karya John Mariani,
suatu masa ada seorang ibu rumah tangga yang membuat kue cokelat tetapi lupa menambahkan baking powder ke adonannya. Ketika kue tidak
mengembang, ibu itu memotong-motong kue tersebut dan menyajikannya.
Bagaimana, keren bukan? Berdasarkan versi ke 2, 3 dan 4 brownies yang
hits dan enak banget Berawal dari sebuah kesalahan dan kegagalan loh. Nah
pelajaran buat kita semua kegagalan tidak selamanya buruk untuk kehidupan kita,
karena selalu ada hikmah didalamnya. Yuk semangat yaa!!!!
“Sesungguhnya Aku (Allah) sesuai dengan prasangka hamba-Ku.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
Sumber:
https://pondan.com/article/sejarah-brownies/
https://id.wikipedia.org/wiki/Brownies
Tidak ada komentar:
Posting Komentar